Simak 9 Sekolah Unik

Simak 9 Sekolah Unik

Simak 9 Sekolah Unik

Simak 9 Sekolah Unik, di Indonesia Halo Sunners! Kali ini kita akan nunjukin kalian sekolah-sekolah unik di Indonesia loh…mulai dari sekolah khusus menjadi pembalap hingga khusus pekerja rumah tangga. Yuk kita simak sekolah unik apa yang akan kita bahas..

1. 43 Racing School

Pada tahun 2016 oleh M.Fadil Imammudin membangun sekolah ini dengan bekal latar belakang beliau sebagai mantan pembalap Supersport 600 cc. 43 Racing School merupakan sekolah balap pertama yang fokus pada motor tipe dan racing bike dengan level yang berbeda.

Sekolah ini mempunyai sirkuit latihan utama di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, namun saat kita masih di level basic kita akan dilatih di Flat Track, Depok, Jawa Barat. Tujuan sekolah ini untuk menjembatani siswanya mengikuti Honda Racing School dan Asia Talent Cup dan event-even lainnya.

Tapi jika Sunners ingin daftar di 43 Racing School, kalian harus mempersiapkan biaya sebesar Rp 10 Juta untuk latihan intensif selama 2 minggu dan fasilitas yang memadai.

2. Sanggar Anak Alam

Sanggar Anak Alam ini terletak di Kab. Bantul, DI Yogyakarta, sekolah dengan konsep membebaskan anak ini dibangun oleh warga sekitar bernama Wahya yang jenuh dengan sekolah dan menikah dini, ia berpikir untuk apa sekolah tinggi-tinggi jika pengetahuan akan kehidupan kita 0. Maka dari itu dibuat lah Sanggar Anak Alam dimana kita bebas melakukan eksperimen di luar ruangan.

Sekolah ini mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti mandiri, percaya diri, saling menolong, menghargai dan nilai-nilai kehidupan lainnya yang akan berguna untuk kehidupan mereka apapun cita-cita mereka.

3. Sekolah Khusus PSK

Sekolah yang terletak di Alas Karet, Sukorejo, Kendal ini  dikhususkan untuk para Pekerja Seks Komersial (PSK) yaa bukan untuk kalian yang ingin menjadi PSK, nah para pengajar di sekolah ini berasal dari relawan Kesehatan, dokter, dan perajin.

Mereka mengajarkan undang-undang kekerasan dalam rumah tangga dan pendidikan seks agar mereka tahu tentang penyakit seks menular seperti HIV/AIDS. Selain itu, mereka  juga dapat berlatih kerajinan tangan seperti membatik yang dapat mereka gunakan agar bisa terlepas dari pekerjaan mereka dan memulai pekerjaan yang baru.

4. Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA)

SAAJA adalah salah satu sekolah yang sangat membantu warga nih Sunners, terutama bagi keluarga yang kurang mampu membiayai sekolah anak-anaknya. Sekolah ini terletak di Kuningan, Jakarta Selatan yang dikelola oleh Agus Supriyanto.

Agus Supriyanto berharap sekolah ini dapat banyak membantu anak-anak yang kurang mampu dan dapat menempuh pendidikan, sekolah ini memiliki 3 kelas yaitu PAUD, TK A2 untuk umur 5-6 tahun dan TK B untuk 6-7 tahun serta seluruh kegiatan ini ditanggung oleh para donatur.

5. Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH)

Sunners punya balita? Tapi bingung bagaimana cara mengasuh yang baik dan benar. Nih sunny kenalkan, SOTH atau Sekolah Orang Tua Hebat. SOTH adalah sekolah pengasuhan yang digagas oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, lamongan. Terdapat 5 kecamatan sebagai tempat pilot project ini di antaranya, Lamongan, Sukodadi, Kalitengah, Kembangbahu Dan Sarirejo.

Sekolah ini merupakan terobosan yang strategis untuk memberikan pendidikan intensif kepada para keluarga balita dan dapat meningkatkan kemampuan orangtua dalam mengasuh anak. Karena kualitas pengasuhan anak sangat penting untuk melahirkan generasi penerus yang berkualitas. Sekolah parenting ini bekerjasama dengan Universitas Ciputra Surabaya untuk melakukan pendampingan.

Dibaca juga: Jurusan Pendidikan Terbaik di Indonesia

6. Sekolah Asisten Rumah Tangga (ART)

Sekolah yang hadir sejak Mei 2015 ini terletak di Kompleks BTN Antang Jaya Blok A No 7, Makassar. Menurut Umy Jusmiati Lestari selaku aktivis FPMP, memberikan pemahaman mengenai hak untuk memperoleh gaji yang layak, hari libur, dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan PRT juga di lakukan untuk meminimalisir konflik antara ART dan majikan yang seringkali berujung pada kekerasan.

Para ART dapat bercerita mengenai berbagai masalah yang mereka hadapi baik di rumah tangga maupun di tempat kerjanya sunners. Sekolah ini bekerja sama dengan buruh internasional loh sunners yaitu ILO (International Labour Organization). Setelah PRT menamatkan sekolahnya mereka akan mendapatkan sertifikat. Berguna ketika PRT melamar bekerja agar upah yang mereka dapatkan bisa naik dan di akui sebagai pekerja profesional. Tak hanya itu, di harapkan juga dapat menghindarkan mereka dari kekerasan dan pelecehan seksual, eksploitasi pekerja anak, dan perdagangan manusia.

7. Sekolah Lansia

Sunners tau nggak sih ternyata ada loh sekolah yang di peruntukan untuk lansia (Lanjut Usia). Kenalkan Sekolah Lansia di Kecamatan Kotagede Yogyakarta. Harapannya, warga lansia di Kecamatan Kotagede menjadi warga yang tangguh dan produktif dengan banyaknya kegiatan yang bisa di akses di sekolah ini.

Menurut Heroe Poerwadi selaku Wali Kota Yogyakarta di sela perancangan Sekolah Lansia, kegiatan yang di lakukan tidak hanya terfokuskan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran saja tetapi ada banyak kegiatan lain seperti pembinaan mental, rohani ataupun sosial kemasyarakatan. Sekolah ini juga di canang canangkan untuk memiliki kurikulum sendiri yang lengkap.

8. E-Sports Academy ID

Sunners yang penggemar games pasti seneng banget deh tau info ini. Ternyata ada loh sekolah E-Sports pertama di Indonesia. Yap benar sekali E-Sports Academy ID, sekolah ini di buka untuk anak muda penggemar game yang berminat dan serius menjadi gamer profesional. Sekolah ini di bentuk oleh Youtuber Edho Zell bekerja sama dengan Hobert ‘Oddball’ Kurniawan dan Arza Satria.

E-Sports Academy ID melakukan pembelajarannya secara daring. Peserta akan di berikan pelatihan-pelatihan serta materi seputar games yang di minati. Selain pelatihan  mereka juga memberikan berbagai kegiatan seru seperti kelas dengan coach guest, scrim dan kompetisi liga Sunners. Tau nggak sih sunners ternyata E-Sports Academy ID ini  ada kurikulum nya loh. Edho Zell bersama Arza di sebut telah menyusun kurikulum yang mencakup pembahasan mengenai game, industri e-sports, hingga attitude dalam culture esports.

9. MSI (Music School of Indonesian)

Yang terakhir ada MSI atau Music School of Indonesia nih Sunners. Sekolah terletak di Jl.Sultan Iskandar Muda No. 15B, dengan gagasan bahwa jika seseorang memiliki keinginan bermain musik.

Mereka harus dapat belajar dari musisi lain dalam lingkungan yang kreatif, kolaboratif, dan suportif yang terpenting sesuai keinginan mereka sunners. Sejarah berdirinya MSI ini di bangun atas gagasan musisi harus mengajar – dan belajar dari – musisi lain.

MSI menyediakan program kinerja yang unik Sunners. Di mana program ini di pertunjukan di perguruan tinggi.

Itulah dia “Simak 9 Sekolah Unik” yang ada di Indonesia. Kira kira sunners tertarik yang mana nih?

Jurusan Pendidikan Terbaik di Indonesia

Jurusan Pendidikan Terbaik di Indonesia

Jurusan Pendidikan Terbaik di Indonesia

Jurusan Pendidikan Terbaik di Indonesia, Mempunyai cita-cita ingin menjadi guru? Mungkin kamu bisa memilih salah satu di antara kampus dengan jurusan pendidikan terbaik di Indonesia.

The World University Ranking (THE WUR) telah merilis daftar kampus dengan jurusan pendidikan terbaik di Indonesia. Untuk itu, kamu dapat mempertimbangkan ingin masuk ke kempus dengan jurusan pendidikan terbaik yang mana.

THE World University Ranking (THE WUR)

Sendiri adalah salah satu jenis pemeringkatan yang di lakukan oleh salah satu lembaga pemeringkatan ternama yakni Times Higher Education. THE WUR by Subject 2024 melalukan pemeringkatan di berbagai negara di seluruh dunia.

Untuk dapat berpartisipasi dalam pemeringkatan THE WUR by Subject, perguruan tinggi perlu memenuhi dua kriteria. Yaitu ambang batas (threshold) publikasi berdasarkan disiplin ilmu serta ambang batas staf akademik yang juga berdasarkan disiplin ilmu.

7 Kampus dengan Jurusan Pendidikan Terbaik

Berikut daftar kampus dengan jurusan terbaik di Indonesia versi THE WUR:

1. Universitas Negeri Malang
peringkat dunia :301–400

2. Universitas Negeri Yogyakarta
Peringkat dunia :301–400

3. Universitas Pendidikan Indonesia
Peringkat Dunia :401–500

4. Universitas Negeri Surabaya
Peringkat Dunia :501–600

5. Universitas Sebelas Maret
Peringkat Dunia :501–600

6. Universitas Syiah Kuala
Peringkat dunia : 501–600

7. Universitas Negeri Jember
Peringkat dunia : 601+

Nah, jadi itu dia daftar kampus dengan jurusan pendidikan terbaik di Indonesia versi THE WUR by Subject 2024.

Ini dia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Siapa yang ingin menempuh pendidikan Perguruan Tinggi di Bandung? Khususnya Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI? Jika iya, maka Anda harus menyimak ulasan menarik mengenai Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI yang memiliki beragam fakta menarik.

Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI sebetulnya tidak hanya terletak di Bandung, tetapi juga terletak di berbagai tempat di Jawa Barat. Oleh sebab itu, calon mahasiswanya wajib tahu banget nih di mana saja lokasi kampus Universitas Pendidikan Indonesia.

Seperti dilansir Ayobandung.com dari laman @utbk_snbt pada Selasa, 5 Maret 2024 diperoleh informasi menarik mengenai Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI.

Fakta menarik mengenai UPI salah satu kampus unggulan di Bandung adalah, kampus ini adalah kampus negeri yang tidak mencantumkan nama Negeri pada tatanan nama kampusnya.

Pada awalnya, Universitas Pendidikan Indonesia di kenal dengan nama IKIP

Namun pada pergantian namanya, para pendiri UPI bersikukuh untuk mengubah nama kampusnya menjadi UPI atau tetap IKIP. UPI juga merupakan kampus yang satu-satunya tergolong dalam multi kampus.

Hal ini dikarenakan kampus ini memiliki beberapa gedung yang tersebar di beberapa wilayah seperti Sukasari, Sumedang, Tasik, Cibiru, Purwakarta dan Serang. Adapun untuk jurusan-jurusannya juga tersebar di beberapa wilayah, sehingga Anda harus memastikan jika ingin masuk ke kampus satu ini.

Fakta unik lainnya mengenai UPI Bandung ini

adalah menyediakan prodi atau jurusan Non Pendidikan. Padahal umumnya kampus IKIP banyak didominasi dengan jurusan kependidikan yang lulusannya akan di proyeksikan sebagai guru.

Namun di UPI ini sendiri, ada jurusan murni seperti Manajemen, Matematika, Ilmu Komunikasi, Ilmu Komputer, Sastra dan lain sebagainya. Nah itulah di atas ulasan menarik mengenai Universitas Pendidikan Indonesia, salah satu kampus terbaik di Bandung yang juga masuk sebagai kampus favorit di Indonesia.

UPI menjadi salah satu rujukan kampus di Bandung yang memiliki berbagai fakultas dan program studi yang dapat calon mahasiswa pilih.Lulusan dari UPI terkenal memiliki kualitas yang baik dan memperoleh serapan kerja yang baik.

Keunggulan Pendidikan Kurikulum Singapura

Keunggulan Pendidikan Kurikulum Singapura

Keunggulan Pendidikan Kurikulum Singapura

Keunggulan Pendidikan Kurikulum Singapura, Pendidikan menjadi hal penting yang menjadi prioritas setiap orang tua. Salah satu yang tengah menjadi perbincangan hangat adalah pendidikan dengan menggunakan kurikulum Singapura.

Bahkan di Indonesia mulai bermunculan sekolah yang menawarkan pengajaran dengan skema ini, salah satunya yang diadopsi oleh KINDERGROUND PRESCHOOL & KINDERGARTEN. Mereka memadukan kurikulum nasional dan kurikulum Singapura untuk jenjang taman kanak-kanak.

Tempat ini menawarkan pendidikan yang inovatif dan progresif dalam sistem belajar-mengajar. Pihaknya memiliki misi mencetak generasi bangsa yang berkarakter, cerdas, dan berwawasan global dengan menerapkan konsep fun-learning.

“Kami juga berkomitmen penuh untuk pendidikan usia dini,” ungkap Hoker, manajemen KINDERGROUND PRESCHOOL & KINDERGARTEN.

Sejak dahulu, keunggulan kurikulum Singapura adalah melihat tingginya inisiatif belajar anak-anak. Ternyata, konsep pembelajaran di Singapura memberlakukan edukasi sejak dini dengan menanamkan pemahaman “sekolah adalah rumah mereka”.

Anak-anak di buat senyaman mungkin saat belajar, seperti menerapkan sistem bermain sambil belajar, bereksperimen sambil belajar, serta bereksplorasi dan merasakan hal-hal baru sambil belajar, sehingga anak-anak di pacu untuk selalu ingin tahu.

Lebih lanjut ia mengatakan, pendidikan lebih dari sekadar mengajar tentang menginspirasi anak-anak untuk belajar, tetapi juga membimbing, membantu, dan melibatkan siswa. Ia percaya anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang menjadi salah satu aspek penting yang di miliki oleh seorang anak.

Menurutnya, semua anak adalah pembelajar alami. Mereka hanya perlu di libatkan dengan cara yang tepat. Secara garis besar, metode yang di gunakan di KINDERGROUND PRESCHOOL & KINDERGARTEN terinspirasi oleh potensi yang ada di Indonesia dan metodologi Singapura yang terus berkembang.

Setiap kelasnya akan diisi oleh dua pengajar, yakni main teacher dan assistant teacher atau mandarin teacher, dan mereka mengimplementasikan pembelajaran abad ke-21. Hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif.

Adapun pembelajaran abad 21 mencerminkan 4C,

Yaitu Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication, dan Collaboration. Pembelajaran tersebut di dukung oleh fasilitas yang mumpuni dengan tenaga pengajar berpengalaman.

Kelebihan lain dari ruang belajar ini adalah memiliki pembelajaran dengan metode fun-learning dengan mengadopsi kurikulum Singapura, memiliki fasilitas sekolah yang lengkap dengan tema yg menarik untuk anak-anak, memiliki macam-macam aktifitas yang bervariasi dari akademik maupun non-akademik, serta memiliki tenaga pengajar yang berkualitas.

Adapun tempat belajar ini menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Sementara bahasa Indonesia akan di pelajari ketika masuk ke level Kindergarten 1 (K1) sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Dasar (primary school). Tentunya, pembelajaran tersebut di sesuaikan dengan standar SD saat ini, yaitu calistung (baca, tulis, dan berhitung).

Bagi para orang tua yang ingin mendaftarkan si kecil, bisa langsung membawa beberapa dokumen yang akan di berikan oleh bagian admin sebagai kelengkapan administrasi. Terpenting, calon peserta didik wajib berusia minimal 2 tahun.

Sementara itu, kisaran biaya yang perlu dibayarkan adalah sekitar Rp5-6 juta untuk biaya per 3 bulan. Angka tersebut di sesuaikan dengan program yang di dapat.

Baca juga: Jurusan Pendidikan Terbaik di Indonesia

Tips dan Cara Menjadi Guru

Tips dan Cara Menjadi Guru Pembimbing yang Baik

Tips dan Cara Menjadi Guru Pembimbing yang Baik

Tips dan Cara Menjadi Guru Pembimbing yang Baik – Sudah berapa lama Anda menekuni profesi guru? Bisa jadi sudah sangat lama, dan sudah sekian tahun yang lalu Anda sibuk mencari info mengenai cara menjadi guru. Semakin lama menjadi guru, di harapkan semakin bersemangat dalam berbagi ilmu dan meningkatkan ilmu pengetahuan yang di miliki.

Ada kalanya setelah menjadi guru sekian tahun, Anda akan di tunjuk untuk menjadi guru pembimbing tugas akhir. Misalnya pembimbing penyusunan TA (Tugas Akhir) maupun Skripsi kepada mahasiswa tertentu. Pernahkah terpikirkan untuk mendapat tanggung jawab tersebut?

Sekilas Tentang Guru Pembimbing Skripsi

Guru pembimbing skripsi dan tugas akhir merupakan Guru yang di tunjuk secara khusus oleh akademik kampus untuk mengarahkan, membimbing, mengoreksi, dan membubuhkan tanda tangan di dokumen tertentu dari mahasiswa yang di bimbing.

Bagi mahasiswa di semester akhir, guru pembimbing disebut sebagai orang tua kedua yang ada di kampus. Sebab menjelang masa akhir perkuliahan, interaksi pertemuan dengan guru pembimbing akan meningkat.

Sebagai orang tua kedua, maka guru pembimbing perlu paham bagaimana cara menjadi guru pembimbing yang baik. Sebab meskipun melelahkan, apalagi mendampingi beberapa mahasiswa sekaligus. Namun pada akhirnya akan merasa senang dan bangga.

Apalagi ketika mahasiswa yang di bimbing tersebut lulus tepat waktu atau mungkin memperoleh hasil atau nilai sidang skripsi yang bagus. Kesuksesan mahasiswa setelah lulus pun ada campur tangan Anda di dalamnya, dan tentu menjadi sumber kebanggaan tersendiri.

Pertimbangan Guru Tertentu Bisa Di tunjuk Menjadi Pembimbing

Sebelum membahas lebih jauh mengenai detail tata cara menjadi guru pembimbing yang baik. Perlu mengetahui dulu bahwa setiap guru, termasuk juga Anda memiliki kesempatan dan kemungkinan untuk di tunjuk menjadi guru pembimbing.

Secara umum pihak akademik kampus memiliki sejumlah pertimbangan untuk memilih Anda menjadi satu di antara beberapa guru pembimbing. Pertimbangan tersebut antara lain:

1. Kredibilitas dan Pengalaman

Hal pertama yang di lihat dan di pertimbangkan pihak kampus dalam memilih guru pembimbing adalah kredibilitas dan pengalaman. Biasanya guru dengan jam terbang minimal dua tahun punya kesempatan besar di tunjuk menjadi guru pembimbing.

Selain itu juga melihat kredibilitasnya, misalnya dari gelar dan prestasi apa saja yang sudah di torehkan selama menjadi guru. Sehingga semakin banyak kontribusi pada dunia pendidikan, semakin tinggi pula kesempatan menjadi guru pembimbing.

Oleh sebab itu, jika tertarik mengetahui cara menjadi guru pembimbing mulailah dengan menekuni profesi guru sepenuh hati. Sehingga bisa punya jam terbang tinggi dan prestasi yang banyak.

Baca juga: Memahami Arti Tut Wuri Handayani di Dunia Pendidikan Indonesia

2. Profesionalitas 

Guru yang menjunjung tinggi profesionalitas akan berkesempatan besar menjadi guru pembimbing. Yakni mengutamakan kepentingan umum baru kemudian kepentingan pribadi.

Bisa di lihat dari sikap dan keputusan yang di ambil manakala guru tersebut diberi tugas tambahan. Kemudian memilih melaksanakan tugas tersebut sekalipun di akhir pekan.

Pasalnya, ketika sudah menjadi guru pembimbing maka harus siap mendampingi mahasiswa melakukan konsultasi dan pemeriksaan teks skripsi. Bahkan diluar jam mengajar dan di akhir pekan, sekaligus dimana saja selain di kampus.

3. Ketegasan

Cara menjadi guru pembimbing lainnya adalah membangun pribadi yang tegar, khususnya di hadapan mahasiswa. Selain untuk mendapatkan wibawa sehingga mahasiswa lebih respek, harapannya juga membantu membangun karakter mahasiswa yang kuat.

Guru dengan ketegasan seperti ini di pandang cocok menjadi guru pembimbing. Sebab akan membantu mahasiswa menyusun skripsi dengan baik dan benar, sekaligus akan di katakan salah jika memang salah dan di katakan benar jika memang benar.

4. Kedisiplinan

Calon guru pembimbing juga menjadi guru yang di kenal disiplin, yakni rajin masuk kelas tepat waktu. Di buktikan pula dalam kedisiplinan untuk melakukan penelitian, publikasi karya ilmiah, dan tugas lainnya.

Sehingga saat menjadi guru pembimbing bisa mendorong mahasiswa tingkat akhir untuk segera menyelesaikan skripsinya. Sehingga cepat lulus dan berdampak baik bagi citra kampus yang bersangkutan.

5. Karakter yang Kuat

Belajar cara menjadi guru pembimbing juga dengan belajar membentuk karakter yang kuat. Karakter kuat ini akan membantu memberi bimbingan dengan benar, tidak mudah menerima gratifikasi dari mahasiswa abal-abal yang ingin lulus dengan “pelicin”.

Adakah Honor Tambahan Menjadi Guru Pembimbing?

Melalui penjelasan Tips dan Cara Menjadi Guru maka bisa di ketahui, bahwa dengan menjadi guru pembimbing maka sama artinya mendapat tambahan tugas. Umumnya satu guru pembimbing akan membimbing dua atau lebih mahasiswa semester akhir.

Sehingga wajib punya komitmen tinggi untuk membantu mahasiswa dengan sepenuh hati menyelesaikan skripsi maupun tugas akhirnya. Proses ini bisa sangat melelahkan, karena harus meluangkan waktu di antara sela waktu yang ada untuk bertemu mahasiswa.

Kelelahan ini akan terasa impas ketika melihat mahasiswa yang di bimbing lulus dan menjalani sidang dengan baik. Selain mendapat kepuasan, perlu di ketahui bahwa menjadi guru pembimbing juga akan mendapat honor tambahan.

Memahami Arti Tut Wuri Handayani di Dunia Pendidikan Indonesia

Memahami Arti Tut Wuri Handayani di Dunia Pendidikan Indonesia

Memahami Arti Tut Wuri Handayani di Dunia Pendidikan Indonesia

Indonesia memiliki banyak sekali pahlawan, salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara yang kemudian mencetuskan arti Tut Wuri Handayani. Istilah atau semboyan Tut Wuri Handayani tentu sangat familiar di telinga siapa saja, sebab sudah di kenal sejak masuk ke bangku Sekolah Dasar.

Sekedar flashback ke masa SD dulu, mungkin tidak ada salahnya untuk membahas lagi secara mendalam mengenai Tut Wuri Handayani Tersebut.

Baca juga: Program RPL Tipe A2 Tingkatkan Akses di Pendidikan Tinggi

Sosok Ki Hajar Dewantara dan Kiprahnya di Dunia Pendidikan Indonesia

Sebelum membahas secara mendalam mengenai makna atau arti Tut Wuri Handayani, maka akan lebih baik jika mengenal siapa yang melahirkan semboyan tersebut. Seperti yang di sampaikan sekilas di awal, bahwa pencetus dari semboyan ini adalah Ki Hajar Dewantara.

Pada dasarnya, Tut Wuri Handayani adalah penggalan dari keseluruhan semboyan yang di ciptakan oleh Ki Hajar Dewantara. Lengkapnya adalah “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Ketika semboyan ini sangat dekat dengan dunia pendidikan dan mulai di ajarkan kepada anak-anak di Sekolah Dasar. Ki Hajar Dewantara sendiri di kenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.

Dirinya lahir pada 2 Mei 1889 di Kota Yogyakarta yang kemudian tumbuh di tengah lingkungan keraton. Ki Hajar Dewantara tercatat cukup beruntung di masa kecilnya karena bisa melanjutkan pendidikan sampai tingkat tinggi.

Melalui karya Mirnawati yang berjudul Kumpulan Pahlawan Indonesia (2012) di sebutkan bahwa Ki Hajar Dewantara menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Belanda ELS (Europeesche Lagere School). Selanjutnya, di rinya kemudian melanjutkan pendidikan di STOVIA dan kemudian memutuskan untuk tidak lagi menggunakan gelar bangsawan. Sehingga mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara di usia 40 tahun yang kemudian di kenal luas oleh masyarakat Indonesia sampai sekarang.

Tujuan mengubah nama tanpa gelar bangsawan ini adalah untuk bisa berbaur atau bebas bersosialisasi dengan rakyat biasa. Sebelum di kenal sebagai pahlawan di bidang pendidikan, Ki Hajar Dewantara menekuni profesi sebagai wartawan.

Tercatat ada sejumlah surat kabar di tanah air yang menjadi tempatnya menekuni profesi sebagai kuli tinta. Yaitu:

  • Midden Java.
  • Sedyotomo.
  • Poesara.
  • Tjahaja Timoer.
  • Kaoem Moeda.
  • De Expres, dan juga
  • Oetoesan Hindia.

Selama menjadi wartawan, hasil tulisan Ki Hajar Dewantara di kenal komunikatif, tajam, dan juga patriotik. Sehingga pembacanya mampu menangkap informasi dengan mudah sekaligus membangkitkan semangat perjuangan anti penjajah.

Arti Tut Wuri Handayani

Jika membahas mengenai arti Tut Wuri Handayani maka akan membahas mengenai sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia. Selain itu juga akan membahas mengenai Bapak Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara memiliki beberapa semboyan selama masa perjuangannya di pendidikan Indonesia. Mulai dari Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan juga Tut Wuri Handayani.

Tut Wuri Handayani memiliki arti “mendorong dari belakang” yang digunakan untuk menyebutkan salah satu peran dari tenaga pendidik. Maksud dari semboyan tersebut adalah untuk menyampaikan bahwa tenaga pendidik baik guru maupun dosen punya tugas untuk memberi arahan, semangat, dan juga motivasi belajar kepada anak didiknya.

Program RPL Tipe A2 Tingkatkan Akses di Pendidikan Tinggi

Program RPL Tipe A2 Tingkatkan Akses di Pendidikan Tinggi

Program RPL Tipe A2 Tingkatkan Akses di Pendidikan Tinggi

Program RPL Tipe A2. Akses pendidikan menjadi semakin mudah di lakukan berkat adanya program RPL Tipe A2 yang di gagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Lewat program ini maka semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi yang layak dan di akui.

Jika selama ini masyarakat cenderung memandang kurang terhadap Capaian Pembelajaran (CP) di luar pendidikan formal. Maka dengan adanya RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) mampu meningkatkan kualitas pengakuan CP tersebut di masyarakat luas. Sehingga yang namanya sertifikasi pelatihan, pengalaman kerja, dan sebagainya tidak lagi di pandang sebelah mata.

Pengertian RPL Tipe A2

RPL atau Rekognisi Pembelajaran Lampau merupakan salah satu program pendidikan yang di selenggarakan oleh Kemendikbud Ristek. Lebih mendetail, Program RPL Tipe A2 adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran (CP) seseorang yang di peroleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.

Sehingga segala bentuk pencapaian pembelajaran di luar pendidikan formal kemudian lebih di akui. Sebagaimana yang sudah di contohkan di awal seperti sertifikat pelatihan dan juga pengalaman kerja. Jika selama ini hanya di akui sebagai pengalaman, maka dengan adanya program RPL di anggap sebagai suatu pengalaman pembelajaran di pendidikan formal.

Program RPL sendiri di ketahui di atur di dalam Permenristekdikti No 26 Tahun 2016 tentang Pedoman RPL. Selain tercantum pula di dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2014.

Lewat landasan hukum yang kuat, Program RPL Tipe A2 kemudian perlu di sambut dengan sangat antusias. Sebab memberi peluang bagi siapa saja yang sempat terhenti untuk melanjutkan kuliah sampai beberapa tahun. Masih bisa kembali menempuh pendidikan tinggi yang sempat tertunda.

Dilansir dari sejumlah sumber, program RPL di tahun ini di adakan di 63 perguruan tinggi di Indonesia. Siapa saja yang sempat tertunda untuk meraih gelar Diploma, Sarjana, Magister, maupun Doktoral bisa kembali melanjutkan pendidikan tersebut. Lewat kebijakan ini juga bisa meningkatkan kesadaran mengenai proses meraih pembelajaran sampai akhir hayat.

Selain itu, semua pencapaian yang di dapatkan di tempat kerja (pengalaman kerja) kemudian di hitung atau menjadi kredit. Sehingga siswa dan mahasiswa yang memanfaatkan Program RPL ini tidak perlu belajar ulang untuk materi-materi atau mata kuliah tertentu yang sekiranya sudah di dapatkan di tempat kursus, perusahaan tempat bekerja, dan lain-lain.

Klasifikasi Program RPL Tipe A2

Melalui laman dikti.kemdikbud.go.id juga di sampaikan bahwa Program RPL di tahun akan di klasifikasikan menjadi dua program. Yakni program Sarjana dan juga program Magister atau S2. Siapa saja yang bisa mengikuti program ini? Mereka yang merupakan lulusan SMA dan ingin melanjutkan pendidikan tinggi.

Baca juga: Keraguan dan Harapan Baru Pendidikan Indonesia

Atau oleh mereka yang sempat melanjutkan pendidikan tinggi namun terhenti di tengah baik, baik untuk jenjang D3, S1, maupun S2. Bisa mengikuti Program RPL di sejumlah perguruan tinggi terpilih. Sehingga bisa kembali menyelesaikan pendidikan formal yang sempat tertunda sebelumnya.

Di jelaskan pula oleh Aris Junaidi selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, bahwa untuk jenjang Sarjana di dalam Program RPL Tipe A2 di peruntukan bagi masyarakat luas yang sudah menamatkan pendidikan di jenjang menengah atau SMA dan sederajat. Selain itu, bisa diikuti pula oleh masyarakat yang sempat kuliah namun putus di tengah jalan.

Sedangkan untuk program Magister di dalam RPL Tipe A2 di tujukan khusus untuk siapa saja yang sudah menyelesaikan pendidikan S1 maupun yang sempat putus kuliah di jenjang S2 tersebut. Selain itu, bisa diikuti pula oleh lulusan S1 yang sudah bekerja minimal 2 tahun atau memiliki sertifikat pelatihan yang jelas.

Syarat lain, adalah bagi siapa saja yang sudah bekerja paling tidak selama 2 tahun sehingga bisa menjadi peserta Program RPL. Kesempatan juga di berikan kepada siapa saja yang bisa menunjukan sertifikat pelatihan yang jelas. Jelas di sini adalah jelas jenis pelatihan yang di ikuti, di selenggarakan oleh lembaga mana, dan lain sebagainya.

Keraguan dan Harapan Baru Pendidikan Indonesia

Keraguan dan Harapan Baru Pendidikan Indonesia

Keraguan dan Harapan Baru Pendidikan Indonesia

Berbicara mengenai problematika pendidikan Indonesia bukanlah hal yang mudah untuk segera di terapkan. Negara ini harusnya sudah cukup matang dalam mengelola sistem pendidikan dengan umur yang sudah 70 tahun. Tetapi sampai sekarang, masih banyak aspek yang harus di benahi terutama prioritas dari pemerintah dan pembangunan infrastruktur. Jika di lihat dari segi kelayakan bangunan sekolah saja, masih banyak gedung untuk kegiatan belajar yang jauh dari kata pantas. Bahkan guru dan siswa selalu cemas dengan kondisi gedung sekolah yang tidak aman untuk di tempati karena hampir roboh. Berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan di republik ini tampak semakin melebar dan komplek. Pada tanggal 17 April 2015, pemerintah melalui Menteri Pendidikan menyatakan kualitas pendidikan Indonesia sedang dalam fase gawat darurat. Sesuatu yang sangat mengejutkan di zaman yang semakin maju dan serba persaingan.

Menerima atau tidak, Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih rendah jika di bandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota di lingkup ASEAN. Bahkan bisa di katakan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia masuk dalam peringkat yang paling rendah secara rata-rata. Hal ini terjadi karena sistem pendidikan Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal. Pemerintah perlu segera memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar mampu melahirkan generasi yang memiliki keunggulan dan berdaya saing. Harapan tentunya masih terbuka lebar untuk selalu berbenah dan mempersiapkan putra-putri bangsa dalam menghadapi persaingan global yang terus berlangsung. Keraguan dan Harapan Baru Pendidikan Indonesia.

Tujuan dari pendidikan nasional

Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003, pendidikan nasional adalah mengacu pada Pancasila dan Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar nilai keagamaan, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan juga merupakan parameter penting dalam penilaian terhadap kemajuan suatu negara. Berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012 kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan Education Development Index (EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada 2011. Posisi ini tentunya belum memberikan penilaian good education pada kualitas pendidikan yang sampai sekarang di terapkan.

Baca juga: 10 Situs Jurnal Pendidikan Indonesia Gratis Bereputasi

Koreksi dan fokus pada tujuan

Berbicara tentang pendidikan Indonesia, cobalah untuk berpikir kearah yang lebih esensial, lebih dasar, lebih real dengan konsep jawaban yang logis: apakah proses pendidikan saat ini sudah sejalan dengan tujuan itu sendiri? Sudahkah pemerintah memberikan pelayanan pendidikan secara menyeluruh bagi setiap warganya sesuai dengan UU? Ataukah sebenarnya pendidikan Indonesia ini hanyalah salah satu bagian bisnis industrialisasi dari negara yang di rasa semakin liberal ini? Pertanyaan ini tentunya berdasar pada pentingnya pendidikan yang tertuang dalam UUD pasal 31 ayat 1 dan 2. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, negara juga mempriorotaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD.

Berdasarkan data Kemendikbud 2015, di Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan pendidikan yang diakibatkan oleh faktor ekonomi. Sebagian anak-anak terpaksa memilih bekerja untuk menambah pemasukan keluarga. Hasil laporan program pembangunan PBB 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam indeks pembangunan manusia dengan angka 0,629. Posisi ini masih tertinggal dari dua negara tetangga yaitu Malaysia (64) dan Singapura (18). Mungkin tidak ada salahnya kita belajar dari mereka.

10 Situs Jurnal Pendidikan

10 Situs Jurnal Pendidikan Indonesia Gratis Bereputasi

10 Situs Jurnal Pendidikan Indonesia Gratis Bereputasi

Situs Jurnal Pendidikan. Kesibukan menyusun karya ilmiah membuat kamu akrab dengan 10 situs jurnal pendidikan Indonesia gratis bereputasi. Jurnal di bidang pendidikan adalah jenis jurnal yang membahas hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan.

Jurnal ini kemudian dipublikasi, sehingga bisa disebut sebagai jurnal bereputasi yang mana memang mengarah pada jurnal internasional. Lalu, apa yang dimaksud dengan jurnal bereputasi dan dimana bisa mendapatkannya?

Berikut informasinya.

Jurnal Bereputasi

Jurnal ilmiah menjadi satu diantara beberapa jenis literatur yang ideal sekaligus sering dijadikan referensi. Baik referensi untuk melakukan kegiatan penelitian maupun menyusun karya ilmiah, sebut saja seperti skripsi, tesis, disertasi, atau jurnal ilmiah lain yang masih berhubungan.

Ketika jurnal akan dijadikan sumber referensi, maka terdapat sejumlah kriteria yang harus dipenuhi oleh jurnal tersebut. Sehingga status jurnal menjadi “layak” untuk dijadikan referensi. Sebab tidak semua jurnal bisa dikatakan tepat atau layak dijadikan referensi, karena satu dan lain hal.

Pada umumnya, jurnal yang bisa dijadikan referensi adalah yang sudah memenuhi kriteria menjadi jurnal terakreditasi dan juga jurnal bereputasi. Apa bedanya?

Jadi, klasifikasi jurnal ilmiah memang terbilang luas. Dilihat dari cakupan publikasinya bisa menemukan jurnal nasional dan internasional. Jurnal nasional yang berkualitas dan diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Kepala LIPI disebut jurnal terakreditasi.

Semua jurnal yang statusnya sudah terakreditasi, praktis menjadi jurnal nasional yang sudah layak di jadikan referensi. Lalu, apa yang di maksud dengan jurnal bereputasi?

Istilah jurnal bereputasi di tujukan untuk jurnal internasional, yang cakupan publikasinya lebih luas. Adapun yang di maksud dengan jurnal internasional bereputasi adalah jurnal-jurnal ilmiah yang memenuhi kriteria jurnal internasional dan terindeks ke situs database bereputasi.

Saat ini situs database jurnal ilmiah bereputasi ada Scopus dan Web Science. Artinya, semua jurnal internasional yang sudah masuk ke dalam database dua situs tersebut adalah jurnal internasional bereputasi.

Jadi, bisa di bedakan dengan mudah ya antara jurnal terakreditasi dengan jurnal bereputasi. Oleh sebab itu pada saat membahas 10 situs jurnal pendidikan Indonesia gratis bereputasi maka mengarah pada jurnal internasional di bidang pendidikan.

Baca Juga: 3 Dampak Perubahan RUU Sisdiknas Bagi Pendidikan Tinggi

Ciri-Ciri Jurnal Bereputasi

Memudahkan proses mencari jurnal pendidikan bereputasi, maka perlu memahami dulu ciri-cirinya seperti apa. Baru kemudian mencarinya di 10 situs jurnal pendidikan Indonesia gratis bereputasi untuk memastikan jurnal yang didapat adalah jurnal internasional terbaik.

Berikut merupakan ciri-ciri jurnal internasional yang bereputasi:

1. Struktur Memenuhi Kaidah Ilmiah dan Etika Keilmuan

Ciri-ciri pertama untuk menentukan suatu jurnal pendidikan internasional sudah bereputasi atau belum adalah bisa di lihat dari struktur penulisannya. Ciri khas jurnal ilmiah adalah semua bagian dan kalimat di susun berdasarkan kaidah ilmiah dan etika keilmuan.

Ketika dari segi struktur penulisan saja sudah berbeda dari kaidah yang ada, maka tidak bisa di sebut sebagai jurnal. Lebih condong menjadi majalah atau jenis karya tulis lain selain jurnal ilmiah.

Sementara yang di maksud dengan kesesuaian dalam hal kaidah ilmiah dan etika keilmuan adalah semua narasi dalam jurnal di dasarkan pada bukti. Misalnya hasil nyata dari suatu penelitian, yang tentu bisa di buktikan secara langsung oleh penulis maupun siapa saja.

Jika narasi atau apa yang di sampaikan di dalam jurnal adalah opini semata, maka tidak bisa di sebut sebagai jurnal.

2. Sudah Memiliki ISSN

Jika memilih 10 situs jurnal pendidikan Indonesia gratis bereputasi pastikan jurnal yang di dapat sudah memiliki ISSN. ISSN atau International Standard Serial Number yang merupakan identitas dari suatu terbitan ilmiah, dalam hal ini adalah jurnal ilmiah internasional.

Fungsi ISSN sama persis dengan ISBN pada buku yang di terbitkan secara luas. Jurnal yang sudah memiliki ISSN artinya jurnal tersebut sudah terdaftar, sudah terdata, dan juga merupakan jurnal resmi. ISSN menjadi identitas yang hanya di miliki satu jurnal.

Pada saat jurnal dengan judul yang sama di terbitkan dalam versi cetak dan elektronik. Maka jurnal tersebut memiliki dua ISSN berbeda, satunya untuk jurnal cetak dan satunya lagi untuk jurnal elektronik.

3. Menggunakan Bahasa Resmi PBB

Ciri jurnal internasional bereputasi berikutnya adalah di lihat dari segi bahasa yang di gunakan. Jadi, pada saat menyebut atau membahas jurnal internasional bereputasi maka tidak ada yang memakai bahasa Indonesia.

Semua jurnal dari berbagai negara menggunakan bahasa resmi dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Yakni bahasa Inggris, Rusia, Mandarin, Arab, Perancis, dan juga Spanyol.

Diluar dari bahasa resmi PBB tersebut maka suatu jurnal belum bisa di sebut jurnal internasional, apalagi jurnal bereputasi.

4. Memiliki Terbitan Versi Daring

Salah satu syarat dari jurnal internasional adalah bisa di akses oleh banyak orang di seluruh dunia. Maka syarat penting atau ciri-ciri dari jurnal internasional, terutama yang bereputasi adalah memiliki terbitan versi daring atau online. Mengapa?

Sebab, jurnal yang di terbitkan secara online membuatnya bisa menembus batasan geografis. Sehingga memungkinkan jurnal tersebut untuk di baca oleh masyarakat di seluruh dunia.

Baca Juga: Ciri-Ciri Jurnal Predator yang Wajib Dipahami

5. Dikelola Secara Profesional

Mencari 10 situs jurnal pendidikan Indonesia gratis bereputasi sama artinya mencari jurnal pendidikan bereputasi. Pastikan jurnal-jurnal di situs tersebut memang bereputasi, dan salah satunya di tunjukan oleh pengelolaan secara profesional.

Ciri-ciri jurnal internasional bereputasi adalah jurnal yang publikasinya di kelola secara profesional. Yakni di tangani oleh perusahaan penerbitan yang memang memiliki kewenangan dan juga kemampuan untuk mempublikasikan jurnal ke ranah internasional.

6. Punya Dewan Editor

Jurnal internasional bereputasi juga wajib di kelola atau di periksa oleh dewan editor. Editornya pun bukan sembarang editor, melainkan para pakar di bidangnya dan sedikitnya berasal dari 4 negara berbeda.

Jadi, isi dari jurnal tersebut di pastikan sesuai dengan bidang keilmuan dari berbagai negara yang kemudian layak menjadi jurnal internasional.

7. Diterbitkan dalam Satu Terbitan

Ciri jurnal internasional bereputasi berikutnya adalah di terbitkan dalam satu issue atau satu terbitan. Maksudnya adalah jurnal internasional tersebut meskipun di tulis oleh beberapa penulis dari berbagai negara.

Tetap akan di publikasikan dalam satu nomor penerbitan.

8. Ditulis oleh Penulis dari Minimal 2 Negara

Jurnal internasional yang di muat di dalam 10 situs jurnal pendidikan Indonesia gratis bereputasi pastikan di susun dari beberapa penulis. Pasalnya, salah satu ciri sekaligus syarat suatu jurnal bisa masuk daftar jurnal internasional bereputasi adalah di susun minimal 2 penulis dan dari 2 negara berbeda.

Tidak masalah jika jurnal tersebut kemudian di tulis lebih dari 2 penulis dan lebih dari 2 negara berbeda. Memastikan penulisnya dari dua orang dan dari negara berbeda bisa dilihat pada bagian biodata penulis.

9. Terindeks di Database Internasional

Perbedaan mendasar antara jurnal internasional dengan jurnal internasional bereputasi adalah bisa tidaknya menembus database internasional. Jadi, di dunia jurnal internasional ada beberapa situs yang di kenal punya reputasi baik.

Situs ini memiliki proses seleksi ketat untuk membuatnya bisa di tembus oleh jurnal-jurnal yang di publikasikan secara internasional. Sehingga, semua jurnal yang sudah masuk ke dalam databasenya adalah jurnal internasional bereputasi.

Rekomendasi 10 Situs Jurnal Pendidikan Indonesia Gratis Bereputasi

  1. Perpusnas

  2. LIPI
  3. Portal Garuda
  4. Google Scholar
  5. IOSR Journal
  6. DOAJ
  7. CiteSeer
  8. JSTOR
  9. Microsoft Academic
  10. Sage Journals

Lewat daftar 10 situs jurnal pendidikan Indonesia gratis bereputasi tersebut maka kamu akan terbantu menemukan jurnal yang sesuai.

3 Dampak Perubahan RUU Sisdiknas Bagi Pendidikan Tinggi

3 Dampak Perubahan RUU Sisdiknas Bagi Pendidikan Tinggi

3 Dampak Perubahan RUU Sisdiknas Bagi Pendidikan Tinggi

Dampak Perubahan RUU Sisdiknas – RUU Sisdiknas belakang ini memang menjadi perbincangan hangat, sebab ada pro dan kontra yang menyertainya dalam tahap uji publik. RUU baru ini nantinya yang di rencanakan menggantikan UU Sisdiknas lama.

Sebagai UU baru untuk menggantikan UU lama, tentunya akan di jumpai beberapa perbedaan. Perbedaan ini ternyata tidak hanya berdampak bagi guru yang mengajar di sekolah-sekolah. Tapi juga memberi pengaruh pada dosen di pendidikan tinggi.

Baca juga: Pendidikan Antikorupsi Siap Diterapkan di Semua Jenjang Pendidikan

RUU Sisdiknas Terbaru Berdampak bagi Pendidikan Tinggi

RUU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) tengah memasuki tahap uji publik dan mendapatkan sambutan yang beragam. Banyak yang kontra terhadap isi dari RUU Sisdiknas tersebut, salah satunya berkaitan dengan penghapusan tunjangan pendidik.

Terlepas dari pro dan kontra, ternyata dampak perubahan RUU Sisdiknas tidak hanya d irasakan para guru yang mengajar di sekolah. Dampak perubahan ini ternyata juga di rasakan di pendidikan tinggi dan mengarah pada dosen dan institusi yang menaunginya.

Susunan pasal-pasal di dalam RUU Sisdiknas di ketahui juga membahas mengenai beberapa aspek di lingkungan pendidikan tinggi. Perubahan ini yang kemudian membuat RUU tersebut juga mempengaruhi sistem kinerja dosen dan institusi (PT).

Bagi dosen, bersama dengan RUU Sisdiknas jika memang kedepan di sahkan maka akan ada perubahan dalam pelaksanaan Tri Dharma. Sehingga dosen perlu mencermati isi RUU Sisdiknas seperti apa karena akan mempengaruhi tugas pokoknya ketika di sahkan.

Selain itu, RUU Sisdiknas juga di ketahui memberikan dampak pada tata kelola perguruan tinggi atau institusi pendidikan. Dampak perubahan RUU Sisdiknas di ketahui akan mempengaruhi hak otonom PTN.

Adanya fakta ini menunjukan bahwa RUU Sisdiknas perlu di dalami dan di pahami dengan baik. Sebab memberikan pengaruh terhadap seluruh jenjang pendidikan di tanah air, sesuai dengan namanya yakni Sistem Pendidikan Nasional.

Jika di sahkan, maka isi RUU Sisdiknas inilah yang akan di laksanakan sepenuhnya oleh seluruh penyelenggara pendidikan di Indonesia. Eksekusi aturan di dalam RUU ini salah satunya adalah pendidik, baik itu guru maupun dosen.

Dampak Perubahan RUU Sisdiknas

Adapun dampak perubahan RUU Sisdiknas juga di jelaskan langsung oleh pihak Kemdikbud pada 31 Agustus 2022. Yakni melalui akun Instagram resmi milik Kemdikbud di @kemdikbud.ri.

Berikut adalah detail perubahan di pendidikan tinggi mengacu pada isi RUU Sisdiknas terbaru:

1. Visi dan Misi Pendidikan Tinggi Semakin Fokus

Jika mendalam isi UU Sisdiknas lama, maka di sebutkan setiap perguruan tinggi dan seluruh elemen di dalamnya wajib melaksanakan Tri Dharma secara proporsional. Tiga tugas di dalamnya wajib di jalankan secara seimbang.

Yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang di laksanakan oleh dosen dan mahasiswa. Semua di laksanakan tanpa terkecuali dan dalam porsi sama besar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Namun, RUU Sisdiknas mengubah isi terkait pelaksanaan Tri Dharma tersebut. Dampak perubahan RUU Sisdiknas ini tak pelak mempengaruhi pelaksanaan Tri Dharma yang di lakukan dosen maupun mahasiswa.

Melalui RUU Sisdiknas terbaru di jelaskan, pelaksanaan Tri Dharma di sesuaikan dengan visi dan misi perguruan tinggi. Serta disesuaikan dengan mandatnya. Berhubung setiap perguruan tinggi memiliki visi dan misi berbeda.

Maka ketika RUU Sisdiknas sudah di sahkan, tidak ada kewajiban melaksanakan Tri Dharma dalam porsi seimbang di seluruh perguruan tinggi tanah air. Melainkan di sesuaikan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi dengan melihat visi, misi, dan mandat internal.

Adanya perubahan dari aspek ini bisa memberi angin segar bagi pengelola perguruan tinggi. Yakni bisa mengembangkan diri sesuai dengan tujuan atau fokus utama PT tersebut.

2. Terjadi Penguatan Otonomi di Pendidikan Tinggi

Dampak perubahan RUU Sisdiknas yang kedua bagi lingkungan pendidikan tinggi adalah pada penguatan otonomi. Seperti yang di ketahui bersama, selama ini PTN terbagi menjadi beberapa jenis sesuai tingkat otonomi yang di miliki.

Sebut saja seperti PTN satuan kerja, badan hukum, dan juga badan layanan hukum. Hak otonomi tertinggi adalah pada PTN Badan Hukum yang memiliki fleksibilitas dalam mengelola sumber pemasukan finansial PTN tersebut.

Hak otonomi ini kemudian mengalami perubahan besar di dalam RUU Sisdiknas, dimana di berikan sama rata kepada seluruh PTN. Artinya, semua PTN di Indonesia otomatis berstatus sebagai Badan Hukum yang punya hak otonomi tinggi.

Melalui perubahan ini di harapkan seluruh PTN di tanah air bisa terus maju dan berkembang sesuai dengan visi misi PTN tersebut. Sekaligus bisa mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Sebab dengan memberikan penguatan hak otonomi, maka hal ini bisa menjadi sarana akselerasi bagi PTN untuk menguatkan layanan dan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Meskipun seluruh PTN akan di buat berbadan hukum bersama perubahan RUU Sisdiknas. Tidak lantas membuat pendanaan dari pemerintah ikut di kurangi sebagaimana yang berlaku untuk PTN Badan Hukum saat ini.

Melainkan di sediakan dana dalam jumlah yang tetap sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Kemendikbud Ristek. Selain itu kebijakan RUU Sisdiknas ini juga tidak mempengaruhi kuota dan aturan terkait penerimaan mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu.

Artinya, meskipun secara otomatis seluruh PTN menjadi Badan Hukum. Namun di pastikan tetap akan memperoleh bantuan dana operasional dari pemerintah. Sekaligus tetap dibuka jalur afirmasi untuk mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu.

3. Penyederhanaan pada Standar Pendidikan Nasional

Dampak perubahan RUU Sisdiknas yang ketiga adalah terjadinya penyederhanaan pada standar pendidikan nasional. Jadi, selama ini standar pendidikan nasional total ada 8 poin yang mengatur pelaksanaan Tri Dharma.

Aturan ini di nilai terlalu mengikat dan administratif sehingga perlu di sederhanakan untuk memudahkan tata kelola pendidikan tinggi di Indonesia. Maka dari 8 poin standar di sederhanakan menjadi 3 standar saja.

Yakni mencakup input, proses, dan juga capaian. Perguruan tinggi di masa mendatang jika RUU Sisdiknas resmi di sahkan maka cukup fokus pada 3 standar pendidikan nasional tersebut.

Pada pendidikan tinggi, pelaksanaan Tri Dharma kemudian cukup fokus pada 3 standar pendidikan nasional tersebut. Hal ini tentu bisa di katakan sebagai sebuah angin segar agar para dosen tidak lagi disibukan dengan kegiatan administratif yang berlimpah dan fokus pada capaian atau hasil.

Penyederhanaan ini tentu saja membantu dosen dan mahasiswa untuk fokus dengan kegiatan yang di lakukan agar sesuai dengan tujuan utama pelaksanaannya. Tidak lagi terikat aturan baku yang di tetapkan pemerintah. Sebab kondisi dan kebutuhan setiap perguruan tinggi dijamin berbeda-beda.

Harus diakui bahwa isi RUU Sisdiknas tidak melulu negatif, adanya perubahan dari UU Sisdiknas lama tentu bertujuan untuk menyempurnakan kekurangan yang sudah ada. Sehingga bisa memberikan dampak positif bagi sistem pendidikan di Indonesia.

Melalui penjelasan dampak perubahan RUU Sisdiknas tersebut, di harapkan bisa menjadi bahan untuk mendalami kembali isi RUU tersebut. Selain itu penting untuk update penjelasan dari pihak Kemdikbud baik melalui website maupun akun media sosial resminya.

Pendidikan Antikorupsi

Pendidikan Antikorupsi Siap Diterapkan di Semua Jenjang Pendidikan

Pendidikan Antikorupsi Siap Diterapkan di Semua Jenjang Pendidikan

Komitmen bersama dari segenap lembaga untuk memerangi dan memberantas korupsi di negeri ini kembali ditunjukkan oleh pemerintah. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menandatangani Komitmen Implementasi Pendidikan Antikorupsi pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi pada Selasa (11/12) di Jakarta.

Penandatanganan komitmen ini di laksanakan pada rangkaian acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pendidikan Antikorupsi yang di laksanakan sebagai salah satu upaya pencegahan korupsi dengan mendorong di implementasikannya pendidikan antikorupsi di setiap jenjang. Implementasi tersebut di wujudkan dengan lahirnya kebijakan dari setiap kementerian terkait insersi pendidikan antikorupsi pada kurikulum pendidikan di Indonesia.

Inisiasi untuk turut serta berperan aktif mencegah dan memberantas korupsi telah di upayakan di lingkungan Kementerian Ristekdikti. Menristekdikti menyebutkan pihaknya selalu meminta pendampingan dalam mengelola keuangan negara.

“Sistemnya sudah kita bangun. Setiap PTN misalnya, dalam laporannya harus selalu terintegrasi dalam evaluasi dan monitoring. Kita juga menyusun E-budget untuk menghindari pertemuan antara penyusun dan pengguna yang berpotensi problem,” ujar Nasir.

Menristekdikti menilai adanya Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) di perguruan tinggi belumlah cukup. Pembelajaran antikorupsi kedepannya akan di rencanakan masuk ke dalam MKDU (mata kuliah dasar umum).

Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo mengatakan pendidikan anti korupsi bukan hanya terkait siswanya saja tapi juga guru, dosen, para pegawai, dan komponen lainnya. Dalam hal ini, keseluruhan tata kelola perguruan tinggi harus mengedepankan pencegahan korupsi.

Memupuk Integritas Generasi Penerus

”Pembelajaran anti korupsi di perguruan tinggi beberapa sudah di lakukan, misalnya di ITB. Ada komunitas dosennya, ada kebijakannya, misal jika ada murid yang melakukan nyontek akan diskors satu semester. Bahkan di (Universitas) Binus, itu menyatakan jika ada alumninya yang korupsi maka ijasahnya akan di tarik. Mudah-mudahan dengan nanti kita membuat roadmap akan terjadi revolusi mental yang sesungguhnya di mulai dari dunia pendidikan ini,” ujarnya.

Sampai dengan tahun 2018, Kementerian Ristekdikti telah melaksanakan training untuk ribuan dosen dari berbagai bidang ilmu yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, serta berbagai kampus baik negeri maupun swasta yang terlibat dalam ToT ( Training of Trainer) Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi.

Baca juga: 5 Manfaat Berjuang Meraih Pendidikan Tinggi

Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan

Upaya ini di lakukan dalam rangka lebih memantapkan kembali para Dosen Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Ristekdikti untuk mengajarkan nilai-nilai integritas dan anti-korupsi bagi mahasiswa di Perguruan Tingginya masing-masing.

Upaya lain yang telah di laksanakan adalah pemanfaatan Teknologi Informasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, saat ini seluruh pendaftaran proposal pengusulan pembukaan perguruan tinggi serta program studi baru, pengusulan proposal baik penelitian maupun pengabdian di lingkungan Kemenristekdikti telah di lakukan dengan cara online.